Sabtu, 05 Desember 2009

Iman, Pengharapan dan Kasih

Iman, pengharapan, dan kasih. Kalimat ini kita bisa dapatkan di 1 Korintus 13:13. Ada satu kalimat yang menarik dari ayat tersebut, “…dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
Mengapa kasih disebut sebagai yang terbesar? Saya pun memikirkan hal ini, dan pagi tadi bersamaan dengan bangunnya saya dari tidur, saya memperoleh jawabannya. Iman dan pengharapan bersifat subyektif dan personal, sedangkan kasih bersifat obyektif dan global. Iman dan pengharapan membangun dan memberkati diri sendiri, tapi kasih memberkati orang lain DAN diri sendiri juga. Tapi perlu diingat, “lebih” bukan berarti bahwa yang “kurang” itu tidak berarti.

Iman. Menurut Ibrani 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Kasih. Banyak dijelaskan di pasal 1 Korintus 13.

Tapi bagaimana dengan pengharapan? Tidak banyak ayat tentang pengharapan yang bisa saya temui di alkitab. Tapi saya tahu pasti bahwa pengharapan itu adalah suatu “power” yang memampukan kita untuk bergerak maju. Untuk terus hidup. Untuk bertahan dalam segala situasi. Untuk melihat ke depan.

Pengharapan, menurut saya adalah “motor” bagi manusia. Tanpa pengharapan, tidak ada kehidupan. Dan selama ada harapan, selama itulah ada kehidupan. Seperti seorang pengungsi yang masih berharap akan adanya pertolongan, selama itulah dia akan berjuang untuk hidup. Tanpa pengharapan, kita semua tidak kurang dari robot-robot yang tidak punya tujuan hidup.

Tidak banyak yang ingin saya bahas tentang iman dan kasih disini. Saya percaya iman dan pengharapan bekerja bersamaan, dan kasih melengkapinya. Iman akan Tuhan kita Yesus Kristus, akan menimbulkan pengharapan akan berkat, penyertaan, perlindungan, keselamatan, pertolongan, jawaban doa, kedatangan-Nya kembali, dan sebagainya. Dan jika kita beriman, memiliki pengharapan, tentunya akan menjalankan apa yang diajarkan oleh-Nya. Dan ajaran apa yang paling penting? Menurut saya tidak jauh dari hukum kasih.

Matius :
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Kasih melengkapi iman dan pengharapan, dan dengan kasih kita dikenal sebagai murid-murid Kristus (Yoh 13:34-35).

Pada akhirnya, marilah kita saling mengasihi, saling membangun iman, saling memberikan pengharapan. Di tengah keadaan dunia yang semakin memburuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar